Persaudaraan Setia Hati Terate Yang Abadi
PERSAUDARAAN - Kata Persaudaraan yang dalam arti bahasa jawa Perseduluran, mengartikan hubungan atau ikatan manusia yang satu dengan yang lainnya dengan mendasarkan rasa cinta, kasih sayang, pengertian ( memahami yang satu dengan yang lainnya ), sehingga dapat mewujudkan persatuan, kerukunan, dan perdamaian.
Di dalam psht kita diajarkan rasa persaudaraan mulai dari masuk menjadi siswa sampai kita menjadi warga SHT, persaudaraan selalu ditanamkan dalam jiwa setiap warga SHT, dan pelajaran ini sudah tidak asing di dalam komunitas kita PSHT.
Namun kalau kita mau menelaah masuk kedalam diri, persaudaraan jg berlaku dalam diri kita, ada raga, jiwa( dalam jiwa ada sukma dan nyawa), dan kalau dipreteli lagi akan banyak macamnya, sampai kepada diri yang jati, itu semua menjadi satu kesatuan dalam wadag kita, wujud manusia, dan di berikan nama oleh orang tua sejak lahir, agar supaya kita punya sebutan dan orang lain dapat memanggil kita dengan sebutan tadi.
Dan semua macam yang ada di dalam wadag tersebut semuanya adalah saudara, sehingga satu bagian anggota badan wadag sakit, semuanya ikut merasakan sakitnya.
Rasa persaudaraan dalam diri inilah yang menjadi cikal bakal dari rasa persaudaraan antara manusia satu dengan yang manusia yang lainnya, dimana dalam suatu perkumpulan atau kelompok yang mempunyai tujuan yang sama, dengan didasari rasa cinta, kasih sayang, dan pengertian maka persaudaraan akan terwujud dalam kelompok atau perkumpulan tersebut, sehingga tercipta rasa apabila satu dari kelompok tersebut susah atau sakit, maka semua yang ada dalam kelomook tersebut jg akan merasakan sakitnya, dan jg sebaliknya.
Dan pribadi2 yang sudah menyadari akan arti persaudaraan inilah yang dapat membawa rasa persaudaraan itu kepada persaudaraan yang lebih besar lagi,
Yang nota bene persaudaraan yang berawal dari dalam diri kita sendiri, yang kemudian keluar berlaku untuk badan wadag kita, dan lebih melebar lagi rasa persaudaraan itu diwujudkan dalam suatu kelompok atau kumpulan, dan melebar lagi dalam satu daerah, dan lebih melebar lagi, rasa persaudaraan itu diwujudkan dalam suatu bangsa, hingga mungkin dapat diwujud kan kepada umat manusia sedunia, dan juga bahkan rasa persaudaraan itu bisa diwujudkan kepada semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di dunia ini dan bahkan rasa persaudaraan itu bisa di wujudkan kepada semesta, yang notabene adalah alam ini.
Sehingga kalau kita menyadari arti dari persaudaraan yang berawal dari dalam diri ( atau SETIA HATI) dan kita wujudkan keluar diri, kelompok, daerah, bangsa, hingga kepada umat manusia dan alam semesta, maka akan tercipta suatu perdamaian, kerukunan, keadilan, dalam sendi2 kehidupan, dan mungkin ini adalah cita2 dari pada pendiri SETIA hati sebagai insan yang sadar akan arti hidupnya, dan sadar akan penting kehidupan yang damai bahagia tidak hanya dirasakan dalam kehidupan pribadinya tapi jg bisa dirasakan antar sesamanya, dan bahkan seluruh umat manusia sedunia, dan rasa persaudaraan ini lah mungkin yang di harapkan oleh pendiri SETIA HATI, agar setiap insan yang ada di dalam SETIA hati dapat mewujudkan rasa persaduraan ini tidak hanya dalam komunitas atau kelompok organisasi belaka, namun bisa menjadi insan yang sadar akan kehidupan yang damai dan membawa persaudaraan itu dan mewujudkannya keluar dari kelompoknya, hingga kepada masyarakat yang luas dan bahkan dunia dan alam semesta, inilah persaudaraan yang universal.
Smoga kita semua menjadi para pelaku, terwujudnya persaudaraan ini tidak hanya dalam lingkup SHT sendiri, namun bisa membawa dan mewujudkannya kepada masyarakat yang luas, yang diluar organisasi kita.
Kalau kita sadari ini maka pertikaian antar sesama warga sht sendiri tidak akan terjadi hanya karena beda pendapat, tawuran antar perguruan tidak akan terjadi, antar organisasi tidak akan terjadi dan apa lagi di masyarakat yang luas tidak akan terjadi.
Apakah kita tidak malu, diawal nama organisasi kita adalah Persaudaraan, ajaran utamanya jg persaudaraan, tetapi sifat dan perilaku kita tidak mencerminkan persaudaraan sama sekali?
Kalau ada sedulur kita warga sht yang masih ada gegeran atau tawuran berarti dia belum tahu ajaran psht yang sesungguhnya, dia tidak memahami arti dari pada prsaudaraan, dan menjadi PR bagi kita semua, selaku insan PSHT untuk dapat menerangkannya, janganlah ada kata " durung wayahe". Lha terus kapan wayahe....
Maka tidak heran ada hadist Nabi Muhammad, saw. Dalam ajaran agama islam beliau bwrsabda, Membunuh manusia satu sama dengan membunuh umat manusia sedunia, bukankah ini sesuai dengan moto sht Memacu hayuning bawono, yaitu ikut dalam menjaga perdamaian dunia.
Menurut saya persaudaraan seperti itu, mungkin ada yang lebih njelentreh lagi, mboten wonten maksud ngubah pakem, nopo ndamel pakem baru, ini semata mata hanya pemikiran saking kulo pribadi, benar dan salah tergantung pemikiran pribadi sedulur2, kulo nyuwun pangapunten engkang katha, 🙏🙏🙏🙏
Salam rahayu....
Di dalam psht kita diajarkan rasa persaudaraan mulai dari masuk menjadi siswa sampai kita menjadi warga SHT, persaudaraan selalu ditanamkan dalam jiwa setiap warga SHT, dan pelajaran ini sudah tidak asing di dalam komunitas kita PSHT.
PSHT |
Namun kalau kita mau menelaah masuk kedalam diri, persaudaraan jg berlaku dalam diri kita, ada raga, jiwa( dalam jiwa ada sukma dan nyawa), dan kalau dipreteli lagi akan banyak macamnya, sampai kepada diri yang jati, itu semua menjadi satu kesatuan dalam wadag kita, wujud manusia, dan di berikan nama oleh orang tua sejak lahir, agar supaya kita punya sebutan dan orang lain dapat memanggil kita dengan sebutan tadi.
Dan semua macam yang ada di dalam wadag tersebut semuanya adalah saudara, sehingga satu bagian anggota badan wadag sakit, semuanya ikut merasakan sakitnya.
Rasa persaudaraan dalam diri inilah yang menjadi cikal bakal dari rasa persaudaraan antara manusia satu dengan yang manusia yang lainnya, dimana dalam suatu perkumpulan atau kelompok yang mempunyai tujuan yang sama, dengan didasari rasa cinta, kasih sayang, dan pengertian maka persaudaraan akan terwujud dalam kelompok atau perkumpulan tersebut, sehingga tercipta rasa apabila satu dari kelompok tersebut susah atau sakit, maka semua yang ada dalam kelomook tersebut jg akan merasakan sakitnya, dan jg sebaliknya.
Dan pribadi2 yang sudah menyadari akan arti persaudaraan inilah yang dapat membawa rasa persaudaraan itu kepada persaudaraan yang lebih besar lagi,
Yang nota bene persaudaraan yang berawal dari dalam diri kita sendiri, yang kemudian keluar berlaku untuk badan wadag kita, dan lebih melebar lagi rasa persaudaraan itu diwujudkan dalam suatu kelompok atau kumpulan, dan melebar lagi dalam satu daerah, dan lebih melebar lagi, rasa persaudaraan itu diwujudkan dalam suatu bangsa, hingga mungkin dapat diwujud kan kepada umat manusia sedunia, dan juga bahkan rasa persaudaraan itu bisa diwujudkan kepada semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di dunia ini dan bahkan rasa persaudaraan itu bisa di wujudkan kepada semesta, yang notabene adalah alam ini.
Sehingga kalau kita menyadari arti dari persaudaraan yang berawal dari dalam diri ( atau SETIA HATI) dan kita wujudkan keluar diri, kelompok, daerah, bangsa, hingga kepada umat manusia dan alam semesta, maka akan tercipta suatu perdamaian, kerukunan, keadilan, dalam sendi2 kehidupan, dan mungkin ini adalah cita2 dari pada pendiri SETIA hati sebagai insan yang sadar akan arti hidupnya, dan sadar akan penting kehidupan yang damai bahagia tidak hanya dirasakan dalam kehidupan pribadinya tapi jg bisa dirasakan antar sesamanya, dan bahkan seluruh umat manusia sedunia, dan rasa persaudaraan ini lah mungkin yang di harapkan oleh pendiri SETIA HATI, agar setiap insan yang ada di dalam SETIA hati dapat mewujudkan rasa persaduraan ini tidak hanya dalam komunitas atau kelompok organisasi belaka, namun bisa menjadi insan yang sadar akan kehidupan yang damai dan membawa persaudaraan itu dan mewujudkannya keluar dari kelompoknya, hingga kepada masyarakat yang luas dan bahkan dunia dan alam semesta, inilah persaudaraan yang universal.
Smoga kita semua menjadi para pelaku, terwujudnya persaudaraan ini tidak hanya dalam lingkup SHT sendiri, namun bisa membawa dan mewujudkannya kepada masyarakat yang luas, yang diluar organisasi kita.
Kalau kita sadari ini maka pertikaian antar sesama warga sht sendiri tidak akan terjadi hanya karena beda pendapat, tawuran antar perguruan tidak akan terjadi, antar organisasi tidak akan terjadi dan apa lagi di masyarakat yang luas tidak akan terjadi.
Apakah kita tidak malu, diawal nama organisasi kita adalah Persaudaraan, ajaran utamanya jg persaudaraan, tetapi sifat dan perilaku kita tidak mencerminkan persaudaraan sama sekali?
Kalau ada sedulur kita warga sht yang masih ada gegeran atau tawuran berarti dia belum tahu ajaran psht yang sesungguhnya, dia tidak memahami arti dari pada prsaudaraan, dan menjadi PR bagi kita semua, selaku insan PSHT untuk dapat menerangkannya, janganlah ada kata " durung wayahe". Lha terus kapan wayahe....
Maka tidak heran ada hadist Nabi Muhammad, saw. Dalam ajaran agama islam beliau bwrsabda, Membunuh manusia satu sama dengan membunuh umat manusia sedunia, bukankah ini sesuai dengan moto sht Memacu hayuning bawono, yaitu ikut dalam menjaga perdamaian dunia.
Menurut saya persaudaraan seperti itu, mungkin ada yang lebih njelentreh lagi, mboten wonten maksud ngubah pakem, nopo ndamel pakem baru, ini semata mata hanya pemikiran saking kulo pribadi, benar dan salah tergantung pemikiran pribadi sedulur2, kulo nyuwun pangapunten engkang katha, 🙏🙏🙏🙏
Salam rahayu....
0 Response to "Persaudaraan Setia Hati Terate Yang Abadi"
Post a Comment